Kamis, 01 April 2010

sayang dan cinta itu berbeda

pasti ada yang pro dan ada juga yang kontra dengan judul postingan gue yang inii. tak mengapa. hidup gak berwarna kalo gak ada perbedaan kan?! haha (apa sihh??)

berdasar dari chatting malam dengan salah satu temen SMA gue beberapa waktu yang lalu, gue menarik sebuah kesimpulan.
menurut gue, sayang dan cinta itu berbeda.
let me explain,

cinta adalah perasaan yang membuat kita tergila-gila.
perasaan yang membuat kita terobsesi dengan seseorang.
perasaan ingin memiliki orang yang kita cintai itu seutuhnya.
dan menurut gue, cinta adalah perasaan yang terlalu dalam.

kebalikannya,
sayang adalah perasaan dimana lo bahagia saat orang yang lo sayangi bahagia.
sedih saat orang yang lo sayangi bersedih.
dan merelakan kalo dia berbahagia bukan dengan lo ada di sampingnyaa


menurut gue, perasaan sayang lebih "mendalam" artinya.

karena sayang adalah suatu perasaan, bukan obsesi.
sayang adalah suatu tindakan yang rela, tanpa tuntutan.
dan sayang adalah suatu perasaan yang suci tanpa dendam.

bullshit gak sih omongan gue ?? hahaha

yang jelas, gue pernah bilang sama seseorang , "karena menurutku, aku lebih memilih untuk mengungkapkan perasaanku dengan sebuah istilah 'sayang' daripada 'cinta'. karena rasa sayang itu lebih dalam maknanya"
kata-kata itu masih gue pegang sampe sekarang.

jadii, saat gue liat ada remaja atau muda-mudi yang sedang dimabuk asmara (hasyaahh) mengatakan ke kekasihnya, "i love you" atau "aku cinta banget sama kamu". kadang gue suka bertanya2, 'sudah pahamkah kamu dengan makna cinta yang sebenarnya itu apaa?? bagaimanaa??'

karena rasa cinta gak bisa tumbuh hanya dalam waktu sebulan atau dua bulan sajaa.
banyak pasangan yang menikah, yang mengatakan kalo mereka mencintai pasangan mereka satu sama lain, tapi akhirnya malah bercerai.
muncul pertanyaan lagi, 'lupakah mereka dengan perasaan cinta yang mereka miliki satu sama lain duluu?'

seperti yang gue bilang sebelumnyaa.
cinta adalah sebuah obsesi. lo gak akan pernah mau melepaskannya kalo lo udah milikin cinta itu. dan perasaan cinta gak akan pernah hilang.

kok kesannya gue jadi bilang cinta itu lebih dalem dari perasaan sayang yaa?? hahahaa
intinya, cinta dan sayang adalah perasaan yang sakral.
jadi jangan mudah untuk mengumbar semuanyaa.

ahh, omongan gue berasa yang paling ngerti sama cinta aja dehh. hahahahhaaa..

ini cuma sharing. maaf kalo ada yang gak terimaa. sama sekali tidak ingin menyinggung pihak manapun. (kalo ada yang tersinggung, gue akan bilang "ihh, siapa eloo? pede banget" hahahahhaa. bercandaaa)

still love this quote " love will find you, if you try !!"

8 komentar:

Nadjma Ramadhila mengatakan...

hhaaa... kalo perasaan say begini begimana mbak?
let me explain:

perasaan sya tidak ingin memiliki orang yang saya cintai itu seutuhnya.
perasaan saya sudah terlalu dalam.
perasaan saya bahagia saat dy yang saya sayangi bahagia.
sedih saat orang yang saya sayangi bersedih.
dan merelakan kalo dia berbahagia bukan dengan saya ada di sampingnyaa

bgaimana itu???

Citra D Muharani mengatakan...

setuju, pop... cinta dan sayang itu beda pengertiannya.. hehe
nice post, darlaaa.. :p

POPPY mengatakan...

nacmaa : seperti yang sudah saya katakan diatas. perasaan anda itu masuknya di kelompok SAYANG atau OBSESI semataa?? hahahaha

yaahh, anda yang tahu sendiri bagaimana perasaan anda sebenarnyaa. :p

cicit : heheyy, thank you dear..
kangen gellaa sama OFWNE :(

POPPY mengatakan...

buat nacma lagii. ini maksudnya gak nyindir gue kan yaaa???????

Nadjma Ramadhila mengatakan...

yaaaa mungkin sekalian nyindir kali yaaa...
same feeling gak sih kita??

POPPY mengatakan...

hahahahaa. yaaa yyyaaa. same feeling. that's right..

riantika mengatakan...

aku setuju sama poppy!
gue juga lebih suka menggunakan kata2 sayang daripada cinta...
jadi bikin inspirasi nih abis baca postingan dirimu.

POPPY mengatakan...

makasiiihh tekauuuwww.. :)
ayoo bikin postingan kaya begini jugaaa. hehehe

Posting Komentar

 
Copyright 2009 blog POPPY. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Blogger Showcase